Telah disebutkan sebelumnya bahwa Alqur’an bisa menyelamatkan atau member syafaat bagi orang yang membacanya di hari kiamat. Tidak hanya itu, kitab Alqur’an juga adalah pelajaran bagi umat muslim dan membacanya adalah suatu ibadah yang mendatangkan pahala.(baca manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil dan manfaat baca Qur’an setiap hari)
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.(QS Shad : 29)
Meskipun demikian, seseorang yang membaca Alqur’an haruslah membacanya dengan benar dan mengerti ilmu tajwid atau hukum bacaan Alqur’an. Tanpa memahami hukum bacaan alqur’an maka ia tidak bisa membaca dengan benar atau secara tartil sedangkan Allah SWT senantiasa memerintahkan umatnya untuk membaca Alqur’an dengan tartil atau perlahan-lahan seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini (baca juga cara membaca Alqur’an dengan cepat dan cara menjaga hafalan Alqur’an)
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan (QS Al muzamil : 4)
Hukum Bacaan Alqur’an
Membaca Alqur’an adalah suatu ibadah sunnah yang dianjurkan dilakukan dan sebaiknya dilakukan dalam keadaan berwidhu (baca cara berwudhu yang benar). Membaca Alqur’an dengan tajwid yang benar adalah suatu keharusan bagi umat muslim dan ada banyak hukum bacaan al-qur’an yang bisa diketahui diantaranya sebagai berikut (baca hukum bacaan tajwid lengkap)
Hukum Bacaan Nun Mati Atau Tanwin
Dalam alqur’an ada beberapa jenis bacaan yang harus dipahami, yang pertama adalah hukum bacaan nun mati bertemu suatu huruf dan dibagi dalam kategori berikut ini (baca juga fadhilah surat yasin)
1. Izhar Halqi
Izhar secara bahasa artinya jelas dan izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dgn salah satu huruf izhar halqi, halqi sendiri berarti tenggorokan, maka cara mengucapkannya harus jelas juga, huruf-huruf tersebut antara lain alif atau hamzah(ء), kha’ (خ), ‘ain (ع), ha’ (ح) , ghain (غ), dan ha’ (ﮬ). Contoh bacaannya adalah : نَارٌ حَامِيَةٌ
2. Idgham Bighunnah
Idgham Bighunnah artinya melebur dan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin kedalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bigunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu empat huruf berikut yakni : nun (ن), mim (م), wawu (و) dan ya’ (ي). Contoh bacaan idgham bigunnah : مُّمَدَّدَةٍ عَمَدٍ فِيْ
3. Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa dengung atau maksudnya memasukkan huruf nun mati atau tanwin kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika nun atau tanwin bertemu huruf berikut lam dan ra’. Contoh bacaannya : لَمْ مَنْ
Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila nun mati atau tanwin serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata contohnya اَدُّنْيَا. Jika demikian nun atau tanwin tetap harus dibaca dengan jelas..
4. Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Alqur’an yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf ba’ (ب). Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim (م). Contoh bacaan iqlab : لَيُنۢبَذَنَّ
5. Ikhfa’ haqiqi
Ikhfa artinya menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf ikhfa yakni ta’(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), , fa’ (ف), qof (ق), dan huruf kaf (ك). Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham. Contoh bacaan ikhfa haqiqi: نَقْعًا فَوَسَطْنَ
Hukum bacaan Mim Mati
Selain hukum bacaan nun mati, ada juga hukum bacaan yang didasarkan pada pertemuan mim mati dengan huruf tertentu diantaranya adalah sebagai berikut
- Ikhfa Syafawi
Berbeda dengan ikhfa haqiqi, pada ikhfa syafawi bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainakan huruf mim mati (مْ) yang bertemu dgn huruf ba (ب). Ikhfa syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan juga dengan didengungkan. Contoh bacaan ikhfa syafawi : فَاحْكُم بَيْنَهُم
2. Idgham Mimi
Idgham mimi atau idgham mutamasilain ini sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung. Contoh bacaan idgham mimi : كَمْ مِن فِئَةٍ
3. Izhar Syafawi
Hukum bacaan ini berlaku apabila huruf mim mati (مْ) bertemu salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan huruf ba (ب). Cara membaca idzhar ini harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut. Contoh bacaan ini : لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hukum Bacaan Idgham
Sebelumnya telah disebutkan dua jenis hukum bacaan idgham yakni idgham bilagunnah dan idgham bigunnah. Selain dua jenis idgham tersebut ada juga tiga jenis idgham yang lain yaitu
1. Idgham mutamathilain
Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf dal bertemu dengan huruf dal contohnya ﻗَﺪ ﺩَﺨَﻠُﻮاْ.
2. Idgham mutaqaribain
Idgham mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf mim bertemu ba’, huruf kaf bertemu qaf contohnya: ﻧَﺨْﻠُﻘڪُﻢْ
3. Idgham mutajanisain
Idgham mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf ta’ bertemu tha, lam bertemu ra’ serta dzal dan huruf zha. Contohnya: ﻗُﻞ ﺭَﺏﱢ
Hukum Bacaan Mad
Hukum bacaan Mad artinya melanjutkan. Secara istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan Alqur’an mengartikan mad sebagai pemanjangan suara. Ada dua jenis mad dalam Alqur’an yakni mad asli dan mad far’i. Sedangkan huruf mad ada tiga yakni alif, wau, dan ya’. Untuk menjadi bacaan mad maka huruf-huruf tersebut harus berbaris mati atau yang disebut dengan istilah saktah. Untuk mengukur panjang pendeknya suatu mad adalah menggunakan istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat , empat harakat dan seterusnya
Tidak ada komentar: